Friday, September 01, 2006

Hikmah dibalik Syariat dan Tanda-tanda Kebesaran Allah dalam Diri Kita

  • Garis-garis di telapak tangan

Perhatikan garis-garis di telapak tangan kita. Garis-garis di tangan kiri menunjukkan angka 8 dan 1 (angka arab) dan tangan kanan menunjukkan angka 1 dan 8 sehingga jika angka ditangan kira dijumlahkan dengan tangan kanan akan menghasilkan 81+18=99 yaitu bilangan nama Allah (asmaul husna)

  • Cara makan:

      • Kenapa kita gunakan tangan?

Cara Rasulullah makan adalah dengan memasukkan makanan dengan tangan kanannya kemudian mengunyahnya sebentar, kemudian beliau mengambil sedikit garam menggunakan jarinya, lalu Rasul SAW akan menghisap garam itu, kemudian baru beliau mengunyah keseluruhannya.

Ternyata kedua belah tangan kita mengeluarkan 3 macam enzim, tetapi konsentrasi di tangan kanan lebih banyak daripada yang kiri. Enzim tersebut adalah enzim yang menolong proses pencernaan (digestion).

  • Mengapa menghisap garam?

Garam merupakan sumber mineral dari tanah yang diperlukan oleh tubuh kita. Dua cecah garam dari jari kita sama dengan satu liter air mineral. Selain sumber mineral, garam juga merupakan penawar yang paling mujarab untuk keracunan. Menurut medis, the first line of treatment for poisoning adalah dengan memberi sodium chloride, yaitu garam.

  • Cara Rasul SAW mengunyah

Beliau mengunyah sebanyak 40 kali untuk membiarkan makanan itu betul-betul lumat agar perut kita mudah memproses makanan itu.

  • Membaca Basmalah

Membaca basmalah sebelum makan dapat menghindarkan diri dari penyakit. Karena bakteri dan racun membuat perjanjian dengan Allah SWT, apabila dibacakan basmalah maka mereka akan musnah dari sumber makanan itu.

    • Cara Rasulullah SAW minum

Rasul SAW mengajarkan kita untuk minum dengan duduk dan melarang kita untuk minum dari tempat/wadah yang besar. Beliau juga melarang kita bernafas ketika sedang minum. Karena apabila kita minum dari tempat yang besar, kita tentu akan bernafas dan menghembuskan nafas. Apabila kita menghembuskan nafas, kita akan mengeluarkan CO2 (karbondioksida), yang apabila bercampur dengan air (H2O) akan menjadi H2CO3 (cuka), sehingga menyebabkan minuman itu menjadi acidic (asam). Hal ini berlaku juga jika kita meniup air yang panas. Makanan/minuman panas sebaiknya dikipas saja dan bukan ditiup. Sedangkan cara minum adalah dengan seteguk-bernafas, seteguk-bernafas sampai habis.

    • Mengapa Islam memerintahkan hukum cambuk 100 kali bagi orang belum kawin yang berzina dan merajam sampai mati orang sudah kawin yang berzina?

Tubuh manusia akan mengeluarkan sel-sel darah putih atau antibiotik yang dapat melawan penyakit (sistem imun). Sel-sel ini terdapat di daerah tulang belakang berdekatan dengan sumsum tulang manusia. Lelaki yang yang belum kawin dapat menghasilkan beribu-ribu sel ini, sedangkan lelaki yang sudah kawin hanya dapat menghasilkan 10 unit sel ini per hari. Hal ini disebabkan karena sel lainnya akan hilang karena hubungan suami istri.

Maka apabila lelaki yang belum kawin melakukan zina hendaklah dicambuk 100 kali. Alasannya adalah karena apabila dia dicambuk di bagian punggung, maka rasa sakit dan luka yang dialaminya akan merangsang sumsum tulang untuk menghasilkan beribu sel darah putih yang dapat melawan penyakit berbahaya (misalnya virus HIV) dalam tubuhnya. Tetapi apabila lelaki itu sudah kawin, walaupun dicambuk 100 kali ia akan tetap menghasilkan 10 unit antibodi saya, jadi hukumannya dirajam hingga mati agar dia tidak bisa menularkan penyakitnya (mis: virus HIV) itu.

    • Mengapa ka’bah terletak di Mekah al Mukarromah dan mengapa ia persegi empat (cube)?

Setelah dibuat kajian oleh para cendekiawan dari Pakistan dan Arab, ternyata posisi Ka’bah adalah tepat di tengah-tengah bumi.

Ia berbentuk kubus yang merupakan lambang perpaduan ummah yang bergerak maju bersama, equality and unity, tidak seperti bentuk lain seperti piramid misalnya, yang diumpamakan seperti seorang pemenang yang berada diatas setelah menginjak-injak yang lain.

(Diambil dari buletin eL-Ma’rifah edisi Juli 2006, buletin Ma’had Al Aly UIN Malang)

Tuesday, July 25, 2006

LEPASKAN BEBANMU, BUNDA!

“Oek….oek…”
“Aduh, sepatuku dimana ya?”
“Ma, gorengan gosong!”
“Ma, hari ini aku harus bayar SPP, ….”
“Bu, tagihan koperasi sudah jatuh tempo!”

Akrab dengan peristiwa diatas? Ya… itulah potret kehidupan sehari-hari kita sebagai ibu rumah tangga. Mengurus rumah, merawat anak, melayani suami, mengatur keuangan, merupakan tugas kita sehari-hari.
Menjadi ibu memang bukan pekerjaan mudah. Dituntut kesabaran, kecerdikan, ketangguhan sekaligus kecermatan untuk bisa melakoninya dengan baik. Sayang sekali untuk tugas yang teramat menantang ini tidak tersedia sekolah ataupun pendidikan yang memadai. Jika bukan yang bersangkutan proaktif untuk selalu menambah ilmunya, bisa dipastikan kegiatan sehari-harinya hanya bersifat rutinitas belaka yang cenderung kurang makna.
Seperti dalam hal mendidik anak, ibu memegang peranan vital. Sementara setiap anak dengan potensinya masing-masing memiliki karakter dan tingkah laku yang berbeda-beda. Dari sini seringkali muncul masalah. Ditambah kondisi ekonomi sekarang yang cenderung memberatkan keluarga dan memaksa ibu harus pandai-pandai memutar otak. Disini muncul masalah berikutnya. Kondisi ini bisa diperparah jika suami kurang memahami dan justru menambah rumit dengan permasalahan baru.
Rutinitas seperti ini yang terkadang membuat banyak ibu menjadi tertekan. Bahkan di Amerika, banyak ibu rumah tangga yang berkeinginan untuk mengakhiri hidupnya dengan berbagai alasan, mulai dari tidak tahan menanggung beban keluarga, hingga bosan dengan rutinitas sehari-hari yang hampa kehilangan makna. Bersyukur di Indonesia masyarakatnya lebih agamis sehingga bisa menahan diri dari melakukan tindakan putus asa semacam itu. Tapi itu bukan berarti masalah selesai, karena rasa tertekan atau yang biasa dikenal dengan istilah depresi, bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan serius.
Depresi itu sendiri adalah suatu bentuk gangguan yang bersangkutan dengan masalah atau fungsi perasaan. Gangguan ini bisa memengaruhi kepribadian seseorang, misalnya rasa marah, sedih, putus asa, dan sebagainya. Sebagian besar perempuan memang lebih rentan terhadap depresi.
Ada tiga faktor penyebab depresi, secara genetik, karena pengaruh hormonal, pengaruh sosial budaya.
Faktor pengaruh sosial budaya terkait erat dengan pandangan bahwa wajar perempuan menumpahkan atau mengikuti perasannya, sementara laki-laki tidak. Sehingga, ketika laki-laki mengalami masalah perasaan, ia tidak terlalu memerdulikannya. Berbeda dengan perempuan, ia akan sangat terlarut dan mengikuti perasaannya. Depresi juga bisa berkaitan dengan siklus datang bulan yang dipengaruhi oleh hormon estrogen. Depresi melanda pula perempuan yang baru melahirkan, biasa disebut fenomena baby blue.
Depresi sendiri awalnya terkait dari stres kecil-kecilan. Setelah seseorang mengalami stres berkepanjangan, lama kelamaan penderita akan mengalami depresi. Sedangkan stresor atau faktor pencetus stres tidak sama pada semua orang. Misalnya pada seorang ibu rumah tangga, karena fokus kehidupannya adalah anak dan suami, maka pencetus stres bisa berasal dari dua pihak yang ia sayangi itu. Ketika ia mendapati masalah dalam hubungan ini, misalnya suami selingkuh atau kekurangan kasih sayang, ia menjadi stres. Berbeda halnya dengan perempuan karier. Faktor pencetus stres mungkin malah berasal dari lingkungan kerja dan pekerjaannya.
Ada banyak cara untuk mengatasi depresi. Salah satu penemuan yang fenomenal adalah ditemukannya terapi menulis sebagai sarana menyalurkan rasa tertekan. Menulis? Ya, menulis. Hasil penelitian yang dilakukan seorang psikolog bernama Dr. James W. Pennebaker dan mahasiswanya telah menunjukkan bahwa menulis tentang hal-hal yang negatif akan memberikan pelepasan emosional yang membangkitkan rasa puas dan lega. Menulis tentang pikiran dan perasaan terdalam tentang trauma yang dialami menghasilkan suasana hati yang lebih baik, pandangan yang lebih positif, dan kesehatan fisik yang lebih baik. Bahkan dalam penelitian juga terbukti bahwa orang-orang yang menuliskan pikiran dan perasaan terdalam mereka tentang pengalaman traumatis menunjukkan peningkatan fungsi kekebalan tubuh!
Seorang penulis wanita terkenal dari Maroko –Fatima Mernissi- juga menulis anjuran di bukunya, “Usahakan menulis setiap hari. Niscaya, kulit anda akan menjadi segar kembali akibat kandungan manfaatnya yang luar biasa! Dari saat anda bangun, menulis meningkatkan aktivitas sel. Dengan coretan pertama diatas kertas kosong, kantung di bawah mata anda akan segera lenyap dan kulit anda akan terasa segar kembali.”

Lalu, apa yang harus anda tulis agar anda sehat?
Terserah kepada anda untuk menulis apa saja yang anda inginkan. Anda harus membebaskan diri anda. Tidak usah terlalu memikirkan masalah tata bahasa, ejaan, atau struktur kalimat. Barangkali jika anda belum pernah menuliskan atau membicarakan pikiran dan perasaan anda sendiri, pertama-tama anda akan merasa canggung. Jika memang demikian, bersantailah dan praktikkanlah. Berbicaralah atau tuliskanlah terus selama waktu yang anda tentukan sendiri. Tak ada yang menilai anda disini. Jika anda tidak ingin tulisan anda dibaca orang lain, setelah selesai menulis anda bisa merobek atau membakarnya, walaupun disimpanpun tidak ada salahnya. Tetapi jika tulisan anda ditujukan untuk orang lain, suami misalnya, tak perlu ragu untuk memberikan tulisan anda kepadanya, agar iapun berusaha memahami anda. Banyak pasangan yang merasa lebih baik mengungkapkan isi hatinya dengan menulis kepada pasangannya daripada harus beradu mulut dan saling menyakiti.
Menurut Dr. Pennebaker, manfaat menulis diantaranya:
1. Menulis menjernihkan pikiran
2. menulis mengatasi trauma
3. Menulis membantu mendapatkan dan mengingat informasi baru
4. Menulis membantu memecahkan masalah
5. Menulis-bebas membantu kita ketika kita terpaksa harus menulisNah, tunggu apalagi ? Lepaskan bebanmu, Bunda! Menulislah!


(Dimuat dalam buletin Bunda edisi Juni 2006 -buletin inspirasi untuk bunda- ;dibagikan cuma-cuma di Malang)

Sunday, June 18, 2006

Serba Empat


Ketimpuk melulu nih…. Afwan ya Ida, berhubung gak punya barang jadul alias jaman dulu yang masih ngikut terus, jadi peer jadulnya gak bisa dikerjain. Bukan apa-apa sih, mungkin barang yang hilang lebih banyak daripada barang yang ngikut….:D

So sekarang ngerjain tugas serba 4 aja yah, gak papa kan....ya kan....ya dong....

4 kerjaan yang pernah dijalani:

  1. Magang di BRI Madiun waktu masih SMA. Program BKM Jatim yang lumayan manfaat, itung-itung ngisi liburan dan dapat uang saku....25 ribu sebulan...jumlah yang lumayan besar buat anak seumuran SMA waktu itu.
  2. PKL di PT SIER Surabaya (bareng Ida juga nih). Pengalaman yang menyenangkan, uang sakunya juga lumayan.....
  3. Bagian Akuntansi di PT PUSAN Malang. Teman-teman kerja yang menyenangkan, heboh dan unik. Memberi banyak inspirasi dan hikmah tak ternilai. Akhirnya mengundurkan diri karena jabang bayi di kandungan lebih suka minta tidur di rumah...
  4. Finally...jadi ibu rumah tangga....pekerjaan paling menantang dan paling berat yang nggak ada sekolahnya..... Ayo semangat!!!

4 tempat yang pernah ditinggali:

  • Madiun, tempat kelahiran, tempat tumbuh dan berkembang (waduh....). Lovely memories... Kalo inget pasti senyum-senyum sendiri....many konyol things....
  • Yogya, cuman 1 bulan sih, after UMPTN nyari sekolahan sambil refreshing, tapi I like this place, beneran deh... Gak tau gimana kabar rumah kontrakan di GK sekarang, karena stadion Mandala Krida yang deket situ aja hampir ambruk, apalagi rumah kecil yang masuk gang gitu…..hiks...
  • Malang, kota yang kucintai..... Kata orang kalo udah tinggal di Malang pasti nggak pingin keluar, at least selalu pingin balik lagi....(tuh Ida buktinya, xixixi..)
  • Makasar, cuman 1 bulan juga sih. Padahal udah dibela-belain dikontrakin rumah supaya mau tinggal disana (berhubung suami tercinta kerja disana), tapi ternyata Eyangnya nggak mau ditinggal sama cucu-cucunya, ya udah deh ngalah, balik lagi ke Malang.....

4 film favorit:

* Finding Nemo. Film kartun yang menginspirasi banget. Mungkin udah 100 kali nonton, gak bosen-bosen juga. Sampe hampir hafal dialognya. Hebatnya walopun udah ditonton berkali-kali gambarnya tetep bagus....

* Tarzan-nya Walt Disney. Arti sebuah keluarga….bikin nangis-nangis... Soundtrack oleh Phil Collins yang bikin merinding karena dalem banget isinya.... “…..for one so small you seem so strong….”

* Beautiful Mind….dua jempol untuk para guru yang selalu berpikir positif terhadap murid-muridnya….

* Tupi dan Ping-ping….he..he…ini sih gara-gara anak-anak suka liat jadinya ikutan juga…tapi bermanfaat banget bagi anak-anak untuk memahami alam ciptaan Alloh...

4 acara tivi favorit:

Ø The Apprentice, sayang sekarang nggak diterusin lagi....

Ø Kiamat Sudah Dekat, nunggu-nunggu seri kedua...

Ø ER, sekarang juga udah nggak ada...hiks....

Ø Oprah Winfrey show, inspiring....

4 makanan favorit:

v Pastel, bikin berapapun pasti habis deh....

v Kastengels, ini juga...satu toplespun bisa habis sendirian....(aduh maruk amat sehh....)

v Sop buntut, mmm....

v Seafood

4 web yang selalu dibuka

o Yahoo, pastilah....cek email....

o Blog sendiri dong....

o Multiply juga, walopun nggak nambah-nambah juga isinya, xixixi....

o Milis Asahpena

4 lagi yang kena timpuk......tulis ya serba 4-nya....

§ Aan

§ Andik

§ Hakeem

§ Yuli

Harga Waktu Ayah

Andre, seorang anak yang setiap sore selalu menanti kepulangan ayahnya dari kantor untuk sekedar mengajaknya bermain. Suatu sore, sepulang kerja, sang ayah ditanya oleh Andre, ”Ayah, ayah kerja di kantor dibayar berapa sih sebulan?”

Sembari mengernyitkan dahi si ayah menjawab, ”Ya sekitar Rp 2.500.000,-!”

”Kalau sehari berarti berapa ya?” sela Andre

Ayah mulai bingung, ”Seratus ribu rupiah, ada apa sih? Kok tanya gaji segala?”

Akan tetapi, Andre tetap bertanya lagi, ”Kalau setengah hari berarti Rp 50.000,00 dong?”

”Iya, memangnya kenapa?” sahut ayah mulai jengkel.

Si anak dengan mantap mengajukan permohonan, ”Gini, Yah! Tolong tambahin dong tabungan Andre, Rp 5.000 saja. Soalnya, Andre sudah punya tabungan sebesar Rp 45.000,00. Rencananya Andre mau membeli ayah setengah hari saja supaya kita bisa pergi memancing bersama!”

Dari buku ”Setengah Isi Setengah Kosong” – Parlindungan Marpaung

Ciuman Sang Ibu

Bernie Siegel, baru-baru ini melakukan penelitian tentang ‘khasiat’ ciuman seorang istri bagi suaminya maupun seorang ibu bagi anak-anaknya. Sampel diambil dari kalangan peserta (suami) yang naik mobil pribadi untuk ke kantor dan dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah para suami yang berangkat ke kantor dengan terlebih dahulu dicium oleh sang istri, dan kelompok kedua adalah merekayang pergi ke kantor tanpa dicium oleh sang istri. Setelah beberapa waktu ditemukan bukti yang menajubkan. Suami yang pergi ke kantor dengan ciuman sang istri lebih memiliki kemungkinan kecil untuk mengalami kecelakaan ddi perjalanan daripada mereka yang berangkat kerja tanpa merasakan kecupan mesra sang istri. Ternyata kualitasdan antusias bekerja pun mengalami perbedaan yang cukup signifikan.

Kecupan tulus sang istri ketika memberangkatkan suami bekerja ternyata telah meminimalkan kemungkinan hadirnya WIL (wanita idaman lain). Di lain pihak, seorang anak yang diberangkatkan sekolah oleh sang ibu dengan kecupan sayang ternyata memberi dampak yang luar biasa dalam prestasi sekolahnya, bahkan kecupan tersebut mampu meredam kemarahan untuk tidak berkelahi di sekolah daripada mereka yang diberangkatkan oleh baby sitter (pembantu). Percaya atau tidak, hal ini merupakan hasil suatu penelitian yang spektakuler mengenai ciuman seorang ibu.

Dari buku ”Setengah Isi Setengah Kosong” – Parlindungan Marpaung

Saturday, June 03, 2006

Mutiara-mutiara

Tentara yang baik tidaklah menyerang.

Petarung unggul berhasil tanpa kekejaman.

Penakluk terbesar menang tanpa perkelahian.

Pimpinan paling berhasil memimpin tanpa memerintah.

Ini disebut kelemahan yang cerdik.

Ini disebut penguasaan manusia

Ia yang tahu banyak tentang orang lain mungkin terpelajar,

tetapi ia yang mengetahui dirinya sendiri adalah lebih pandai.

Ia yang mengendalikan orang lain mungkin berkuasa,

tetapi ia yang menguasai dirinya sendiri tetap lebih berkuasa

( Lao Tsu)

Keraguan kita adalah pengkhianat,

dan menyebabkan kita kehilangan kebaikan yang mungkin kerap kita peroleh,

dengan membuat kita takut untuk berusaha

(William Shakespeare)

Tuesday, May 30, 2006

Kamu Memang Ratuku

Kami memiliki seorang tetangga wanita, wanita tua renta yang telah berusia 70 tahun lebih. Dia menarik perhatian kami dan kami amat iba melihatnya. Bagaimana tidak, setiap hari kami melihat dia keluar masuk rumah melakukan aktifitas demi kebutuhannya, tanpa seorang pun sanak saudara dan kerabat yang membantunya. Dia memenuhi kebutuhannya sendiri dari mulai makanan sampai pakaian. Dia tinggal sendirian dan tak seorangpun datang bertandang ke rumahnya.

Suatu hari aku mengunjunginya untuk menunaikan satu kewajiban Islam atas kami terhadap para tetangga. Dia kelihatan amat terkejut melihat kedatangan kami. Selama ini ia hidup di tengah-tengah etnis masyarakat yang tiada amal kebaikan di dalamnya dan tidak mengenal belas kasihan. Hubungan antar tetangga tidak terjalin dengan baik dan harmonis. Mereka teramat acuh antara satu dengan lainnya.

Hari berikutnya ia mengadakan kunjungan balik ke kediaman kami. Dia membawa sebungkus manisan untuk anak-anak. Di samping itu, dia juga membawa sebuah kartu yang biasa mereka persembahkan untuk berbgai momen. Pada kartu itu ia menuliskan ucapan terima kasih dan penghargaan dengan apa yang telah kami berikan kepadanya.

Aku menawarkan padanya untuk kerap mengunjungi istriku. Dan memang, sejak saat itu dia mulai mengerti bahwa lelaki di negara kami bertanggung jawab terhadap urusan rumah dan keluarganya. Lelaki bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarga. Dia kemudian juga mengerti, bagaimana kedudukan seorang wanita dalam agama Islam, serta penghormatan kaum muslimin terhadap anak, istri ataupun ibu, khususnya wanita yang telah lanjut usia, dimana anak-anak anak-anak dan cucunya akan berlomba-lomba dan saling berkompetisi untuk menghormati dan melayaninya. Dan barangsiapa yang menyia-nyiakan orang tuanya, maka iaakan dikucilkan dari khalayak umum.

Wanita tua ini lantas mempelajari secara langsung bagaimana sebenarnya hubungan antar keluarga dalam agama Islam. Bagaimana seorang ayah bermuamalah dengan anaknya, bagaimana anak-anak itu mengerumuninya sewaktu dia masuk rumah, dan bagaimana seorang istri mati-matian melayani suami dan keluarganya.

Wanita itu lantas membandingkan dengan apa yang telah dijalaninya dengan apa yang kami jalani. Dengan sedih ia menuturkan, bahwa sebenarnya dia memiliki beberapa orang anak dan cucu. Tapi kini dia sendiri taidak mengetahui dimana mereka berada. Dan tidak ada seorangpun dari mereka yang mengunjunginya atau hanya sekedar menengok unutk mengetahui kabarnya. Mereka tidak pernah peduli apakah dirinya masih hidup ataukan telah mati terbakar. Karena pada dasarnua mereka menganggap hal itu tidak penting. Sungguh tragis realita itu, bagaimana mungkin satu ikatan keluarga tercerai-berai tanpa saling mengetahui kondisi masing-masing diantara mereka. Ironis dan tak masuk akal!

Kemudian dia bercerita, bahwa rumah yang ditempati kini merupakan hasil jerih payahnya sendiri sepanjang hidupnya. Dia juga menuturkan bagaimana wanita-wanita barat berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Kemudian dia mengakhiri ucapannya, ”Sesungguhnya wanita di negara kalian adalah ratu. Kalau bukan karena sudah sangat terlambat, pastilah aku akan menikah dengan lelaki seperti suamimu dan hidup seperti kalian.”

Subhanallah... kenyataan ini menggambarkan, betapa mulianya agama Islam itu dan betapa Islam sangat menghargai dan menghormati kaum wanita, sehingga kaum muslimah harus menyadari bahwa emansipasi itu sudah tak perlu diributkan lagi karena Islam itu sudah sempurnya dalam memenuhi hak-hak seorang wanita.

Tetapi ada hal yang lebih tragis, dimana wanita-wanita muslimah lebih menggandrungi koran-koran, majalah-majalah, bahkan menggemari pakaian dan gaya hidup wanita barat. Sedang wanita barat sendiri banyak yang iri dan ingin menjalani kehidupan dan dihormati seperti wanita-wanita muslimah.

Ya Allah, hanya bagi-Mu segala puji dan syukur. Dan kami berdoa agar kami senantiasa berada dalam nikmatnya Islam.

(Ummu Salsabila, dari ”Berbagai Kesaksianku di Inggris” oleh Dr Abdullah Al-Khatir)
Dari majalah Elfata, edisi 5 volume 06 2006, hal.49-51

Saturday, May 20, 2006

Spesial Buat yang Suka Nulis

Anda pernah berkeinginan menulis buku?

Atau anda ingin punya karya yang dimuat di media massa dan dibaca oleh masyarakat?

Pernahkah anda menulis dan berhenti di tengah jalan?

Atau anda punya keinginan menulis banyak hal… sudah ada bahan tapi tak jadi jua tulisan yang dirindukan?

Gak usah bete..!

Kami hadir untuk menjadikan mimpi anda teraih…..

Untuk menjadi seorang penulis buku... Ikuti.....

Quantum Writing

Membangkitkan Potensi Menulis dalam Diri Anda

Dipandu oleh seorang PENULIS, EDITOR, TRAINER, PRAKTISI PERCETAKAN DAN PENERBITAN yang telah memberi pelatihan pada belasan ribu peserta dari berbagai instansi, sekolah, kampus dan perusahaan di Jawa, Sumatera dan Sulawesi sejak 1998 sampai sekarang:

Askan Setiabudi

Benefit!

Apa yang Anda dapatkan dari Pelatihan ini:

  1. Memahamai Potensi Menulis Manusia

  2. Memahami Dasar-dasar Penulisan

  3. Dahsyatnya KONSEP MENULIS BOLA dan TANGISAN

  4. bagaimana menjadikan Menulis seperti Hiburan/Rekreasi

  5. Bagaimana mengatasi Kebuntuan Saat Menulis

  6. Pesan-pesan Kehidupan

Tanggal dan Tempat

Kamis, 25 Mei 2006, Pukul 08.00-12.00 WIB

Toko Buku Senyum Muslim lt.2, Ruko Permata Sutami

Jl. Bendungan Sutami 15 H Malang

Investasi dan Fasilitas

Pelajar/Mahasiswa: Rp 20.000,- Umum: Rp 25.000,-

Termasuk: Snack, drink, sertifikat

Pendaftaran:

Toko Buku Senyum Muslim

Ruko Permata Sutami, Jl Bendungan Sutami 15 H Malang

Info: 081 339 561 267 (Aan)

Pendafataran ditutup tanggal 23 Mei 2006

Presented & Organized by

TIPS INDONESIA

Management & Education Training Centre

IMPIAN-IMPIAN…


“Ketiban sampur” nulis impian dari Ida, jadi ingat-ingat lagi nih…

Sebenarnya saya punya “Buku Impian”, tapi kalo saya pindahkan isi buku itu, bisa puanjaang banget... :))

Seperti kebanyakan orang, impian saya buuuaannyyaaakkk banget. Bahkan kalo dipikir-pikir, setiap jam saya bisa punya impian baru!! He..he…tukang mimpi ya.. Tapi orang bilang, apa yang ada sekarang ini adalah mimpi-mimpi generasi masa lalu. Berarti apa yang ada di masa depan adalah mimpi-mimpi generasi sekarang dong, makanya mimpi aja yang banyak, siapa tau mimpi yang terwujud bisa masuk buku sejarah cucu-cicit kita…

Impian saya yang pertama adalah naek haji n mengajak banyak orang untuk naek haji juga, termasuk orang tua, anak-anak, saudara-saudara, om tante, tetangga-tetangga, temennya tetangga, kakaknya temennya tetangga, saudaranya tantenya adiknya sepupunya eyang putrinya tetangga, de el el, de es be, de es te…. :))

Impian yang kedua adalah berkurban tiap taon. Ini nih yang butuh pengorbanan tiap bulan, soalnya harus bela-belain nyisihkan uang belanja. Yang sering kejadian sih tabungan bulan kemaren kepake buat beli susu…. 

Trus impian yang ketiga adalah nyarikan pendidikan terbaik buat anak-anak saya. Masih masuk daftar impian sih, soalnya sampe sekarang masih sulit nyari sekolah yang bisa mendidik anak-anak supaya bener-bener menjadi diri mereka sendiri, yang berkarakter n berakhlakul karimah (he..he..idealis banget yah..). Tapi emang bener loh, sampe sekarang kayaknya jenjang sekolah yang menghargai anak sebagai seorang pribadi baru sebatas Playgroup dan TK, itupun tidak semua. Begitu sudah di SD bebannya jadi seabreg, Sayangnya cuman dijejalkan aja materi-materi tersebut, bukannya dipahamkan untuk diamalkan. Makanya begitu pulang ke rumah seakan-akan pendidikan di sekolah gak ada bekasnya. Yang dikuatirkan dari metode pendidikan seperti itu adalah generasi yang berpikiran sempit dan pendek. Bukannya belajar untuk hidup melainkan hanya sekedar mencari nilai. Padahal kita sebagai orangtua punya tanggungjawab besar untuk menjadikan anak-anak kita sebagai long life learners.

Ada satu buku yang membuat saya merasa pendidikan seperti itu sudah terwujud. Buku itu – Menemukan Sekolah yang Membebaskan- benar-benar secercah harapan untuk kehidupan pembelajaran anak-anak kita yang lebih baik. Buku yang ditulis Komunitas Sekolah Alam itu menggambarkan betapa belajar ternyata bisa sangat menyenangkan bagi siapa saja. Blognya bisa dilihat disini dan disini. Masalahnya di Malang belum ada sekolah seperti itu. Makanya masih masuk daftar impian. Ada sih sekolah “alam”, tapi setelah ditelusuri ternyata “alam”nya hanya sekedar sebagai tempat untuk belajar. Kurikulum dan metode pembelajarannya? Sama aja dengan sekolah pada umumnya… dan

Yang keempat, saya berharap suatu saat bisa ada sport centre yang lengkap, dimana jam penggunaan pria dan wanita dipisah. Ada kolam renang, lapangan tennis, badminton, basket dan volley. Trus ada juga gymnasium, biar para muslimah juga punya kesempatan untuk berolahraga dan menjaga kesehatan sesuai dengan kemampuan mereka. Sekarang sih paling-paling olahraganya senam-senam kecil di rumah ato jalan kaki. Soalnya mo basket, berenang, tennis, dll, tapi tempatnya masih juga campur-campur begitu.

Saya pribadi sebenarnya sejak kecil suka sekali dengan olahraga. Bahkan waktu kecil, acara yang paling saya tunggu-tunggu setiap tahun adalah even-even olahraga mulai PON, Sea Games, Asian Games, Olimpiade, F1 sampe Piala Dunia (tapi yang satu ini gak pernah nonton siaran langsung, soalnya malem, mata kecil saya nggak kuat disuruh begadang – paling nonton jurnalnya aja).

Di sekolah juga Olahraga adalah pelajaran favorit saya sejak SD sampe SMA. Menurut saya ini satu-satunya pelajaran yang nggak pernah bikin desperate. Sebabnya sih karena untuk yang satu ini dikasih nilai berapapun saya tetap cinta! Walopun gitu sering banget kecewa sama guru yang pelit banget ngasih nilai atau nggak menghargai usaha kita.

Balik lagi ke impian, sebenarnya sih nggak perlu bangun sendiri sport centre-nya, bisa kerjasama dengan yang sudah ada, tapi kayaknya butuh perhatian yang serius nih (ini yang susah buat saya, he..he..). Barangkali ada yang tertarik mo handle dengan serius? Saya dukung deh….

Terakhir…saya pengen punya passive income yang cukup buat menghidupi banyak orang. Rasulullah bilang kan harta yang baik itu ada di tangan orang baik, makanya harus berusaha untuk jadi orang baik dulu baru deh semoga apapun yang dititipin ke jadi semoga barokah dan membawa manfaat buat siapa aja…

Btw, makasih ya udah mau saya ajak bermimpi….:D n doain terwujud ya….

Selanjutnya, buat Abu Rayhan, pengen tau nih apa aja mimpi-mimpinya. Kalo lagi gak repot (n gak deadline) tulis dong (n lagi gak dipelototin boss, he…he..)… juga buat Amee ya...

Tuesday, April 18, 2006

CD Komedi Anak Unggulan


Murah Meriah Berkualitas Yang Sangat Membantu
Harga Rp 30.000,-

Awalnya saya sih tidak terlalu tertarik dengan tawaran yang satu ini. Saya pikir anak saya masih terlalu kecil untuk bermain dengan komputer, mungkin nanti saja kalau sudah TK baru dikenalkan. Tapi kebetulan suami saya dapat promo gratis satu, ya udah nyoba deh..Ternyata oh ternyata…. Iffah anak saya sueeneng sekali.. CD ini memang banyak menunya, mulai mengenal huruf, mengenal angka, mengenal bentuk sampai mewarnai gambar. Masing-masing juga terdiri dari beberapa menu lagi, seperti puzzle (huruf, angka, bentuk) , game pasangan, game memori, tebak suara, mencocok bayangan dan berhitung. Benar-benar membantu kita para orang tua dalam mengenalkan huruf, angka, angka dan bentuk kepada anak-anak secara menyenangkan. Favorit Iffah adalah puzzle. Puzzle apapun dia suka. Sebelum ini dia belum pernah mengendalikan mouse. Paling-paling di komputer liat film aja. Tapi sekarang malah kalo saya mendekat untuk membantu dia larang, “Ummi tidak usah bantu,” katanya. Jadilah sekarang di usianya yang 3 tahun dia sudah bisa “d….donat”, “u…ular”. Sekarang malah bisa menambah sendiri, “u…ummi”, “a….anas” (adiknya).Sebenarnya CD ini diperuntukkan anak usia 2-6 tahun, tetapi anak-anak dibawah usia itu ternyata juga suka lho…Setelah melihat manfaatnya, saya memutuskan untuk menjadi distributor. Jadi, bagi para orang tua atau pendidik yang berminat, bisa mengirimkan email ke: mustikadh@yahoo.com.Biaya pengiriman disesuaikan dengan permintaan pemesan. Semoga bermanfaat…..

Saturday, April 15, 2006

Assistance needed for dying revert brother

Date: Wed, 12 Apr 2006
Asalaamu alaikum,

Indeed to Allah we belong and to Him we will return

I bring you sad news of a revert brother who is terminally ill. His name is Leslie Craddle. He is dying of stomach cancer with which he has been suffering for 7 years. All Praise to Allah, he converted to Islam 2 years ago and when my husband last spoke to him his faith seemed strong.

He is, however, not getting enough support from the Muslims. He and his non-Muslim family have requested that muslims visit him, but very few brothers have visited. He is very weak and asleep most of the time from a combination of exhaustion and pain killers. When asked to make dhikr, he responded that he was too tired.

Brother Julaibib also met his mother today who does not know how the Muslims take care of their dead. She did mention that she wants someone responsible to take charge and that he musn't be forgotten or she will have him buried at her local church.

So, there are three requests:

1. Please encourage the men of your family to visit him so that he can constantly be encouraged to make dhikr and remember Allah and prepare for his meeting with Him. He is now in St Michael's Ward, Trinity Hospice, 30 Clapham Common North Side, London, SW4 0RN. 020 7787 1000.
He can only tolerate short visits so you need to plan for a 5-10 min visit. Visitors can just turn up at any time and the receptionist will show them where to go.

2. Sisters: Please send cards, letters etc., and encourage your children to do so. It doesn't need to be complicated: a dua with a picture drawn by a child are a beautiful and inspiring combination. Address:
Leslie Craddle, St. Michael's Ward, Trinity Hospice, 30 Clapham Common North Side, London, SW4 0RN.

3. A couple of brothers are looking into what can be done for his funeral...

Please keep an ear out in case requests are made for donations to cover the cost etc, also for ladies to attend the janazah prayer and speak to his female relatives. I will send out more information insha' Allah when necessary.

Insha' Allah this is the time to show that we have a community that is capable of establishing the rites of Islam and that we can rise to the challenges and difficulties that our community throws us.

Please pass this information to anyone that can help...particularly if you know anyone retired, on-leave, etc, who has time to visit.

And Allah is the source of all help. May he keep us firm on His Deen in our last moments

Your sister Joanna

Thursday, April 06, 2006

My Cute Children

Muhammad Anas Abdurrahman


Lathifah Rahma Zakiyyah

Tuesday, March 28, 2006

Mengkritis Label Ketidakmampuan Anak

Mengkritisi rubrik “Visite” berjudul “ADHD Ganggu Interaksi Anak” (JP minggu, 19 Maret 2006 halaman 35), ada baiknya kita membaca buku Thomas Amstrong berjudul “Setiap Anak Cerdas”.

Pada prinsipnya setiap anak telah dikaruniai Allah SWT keunikan masing-masing, termasuk dalam cara belajar. Inattensi, hiperaktifitas atau impulsifitas sebenarnya adalah tanda-tanda bahwa keunikan mereka tidak terakomodir dalam cara belajar yang mereka peroleh di lingkungan (terutama di sekolah). Bahkan setiap tahun jutaan anak di seluruh Amerika diberi label sebagai penderita ADD -Attention Deficit Disorder (gangguan kurang perhatian) – atau ADHD – Attention Deficit Hyperactivity Disorder (gangguan hiperaktif kurang perhatian), LD – Learning Disabled (ketidakmampuan belajar), disleksia (kesulitan membaca), atau sekedar underachiever (berprestasi di bawah kemampuan), hanya karena mereka tidak bisa mengikuti pola pendidikan yang diterapkan oleh sekolah.

Sampai kini bahkan para pakar tidak bisa menjelaskan apa arti istilah-istilah itu sebenarnya, apalagi menemukan bagaiamana penyembuhannya. Alih-alih memahami anak-anak tersebut, biasanya digunakan obat Ritalin untuk mengatasi “penyakit” ini. “Gejalanya” meliputi perilaku hiperkatif, impulsive dan perhatian yang mudah terpecah. Para “ahli” mengatakan bahwa hal ini akibat ketidakseimbangan susunan kimiawi saraf yang disebabkan oleh gen yang masih belum diketahui. Padahal label ini mempunyai satu masalah, yaitu gejala-gejala ini terlalu umum dan subjektif. Banyak anak mempunyai karakteristik ini selama periode waktu yang berlainan yang disebabkan oleh berbagai keadaan. Seorang anak bisa berperilaku hiperaktif untuk berbagai alasan: karena ia alergi susu, bosan sekolah, sangat kreatif, sangat tertekan, kesulitan belajar membaca, takut pada anak-anak lain di lingkungan tempat tinggalnya, atau seratus alasan lain. Sayangnya, sang anak kemudian dibebani label-label ketidakmampuan tersebut dan harus menjalani masa sekolah dengan anggapan bahwa ia tidak senormal anak-anak yang lain.

Kita harus menyadari bahwa anak-anak ini mungkin bisa belajar dengan sangat baik dengan cara mereka sendiri. Pada umumnya kita –pendidik, orang tua,dll- hanya peduli pada kemampuan dalam arti yang paling tradisional dan akademis – membaca, menulis, mengeja, IPA, IPS dan matematika dalam bentuk buku pelajaran dan lembar latihan standar serta belajar dengan cara duduk manis di dalam kelas dan mendengarkan guru berceramah. Padahal ada begitu banyak potensi dalam seorang anak yang tidak bisa dinilai hanya dengan cara-cara seperti itu.

Teori Multiple intelligent atau kecerdasan majemuk telah membuka mata kita bahwa ada begitu banyak cara untuk membuat anak-anak memahami suatu materi pelajaran. Bahkan banyak anak yang tidak bisa memahami sesuatu jika ia tidak bergerak.

Pengalaman pribadi saya ketika mengajarkan anak batita saya menghafal surat-surat pendek adalah justru ketika ia bermain. Walaupun kelihatannya ia tidak memperhatikan, tetapi tiba-tiba ia bisa mengucapkan surat-surat pendek yang pernah diajarkan (di usia 2,5 tahun ia sudah hafal 6 surat pendek). Ia tidak sendirian, karena menurut guru playgroupnya, banyak teman-temannya yang seperti itu, bisa belajar justru sambil bergerak. Hal ini tidak hanya berlaku untuk anak-anak usia pra sekolah, bahkan justru anak-anak usia sekolah dasar keatas, sangat memerlukan pola belajar yang variatif mengingat banyaknya beban materi pelajaran yang harus mereka kuasai.

Anak-anak adalah amanah dari Allah yang memerlukan perhatian serius dalam pola pendidikannya. Mereka butuh dukungan dari kita. Langkah pertama yang bisa kita lakukan dalam mendukungnya adalah berhenti terfokus pada kekurangannya, tidak melabelnya dengan ketidakmampuannya dan dukunglah potensi yang dimilikinya. Rasa minder, tidak percaya diri yang dikuatirkan akan muncul, sebenarnya berasal dari pembentukan lingkungan. Jika kita menghargai mereka dengan keunikan mereka, insya Allah hal-hal yang dikuatirkan bisa dicegah.

Maafkan Ummi Anakku....

Kemarin Allah memberi saya pelajaran melalui Iffah anak pertama saya.

Ketika sedang tidur siang, saya mendengarnya sedang sibuk mengerjakan sesuatu. Saya tidak terlalu ambil peduli karena begitu lelah setelah sepagian beraktivitas.

Saya terbangun ketika mendengar ia menangis. Ia bilang mengantuk, minta susu dan minta kamarnya dirapikan.

Masih antara sadar dan tidak, saya melihat lemari pakaian telah kosong dan ternyata isinya tersebar di seluruh penjuru kamar!!

Melihat kondisi tersebut, saya mulai emosi.

Tegas saya bilang padanya, “Ayo dirapikan dulu!”

“Aku nggak bisa,” jawab Iffah sambil terus menangis.

“Kalau nggak dirapikan nggak dibikinkan susu!” saya mulai mengancam.

“Aku nggak bisa,” jawabnya keukeuh.

“Belum dicoba sudah bilang nggak bisa, Mbak Iffah yang bikin berantakan kok ummi yang disuruh rapikan, bla..bla..bla…,” bertubi-tubi saya mengomelinya.

Setelah itu saya memilih bungkam karena kalau saya diam biasanya dia berinisiatif meminta maaf. Tetapi ia masih menangis di tempat tidurnya hingga kecapekan dan akhirnya tertidur tanpa terucap kata maaf.

Dalam kebisuan saya mulai merapikan kain-kain yang dia keluarkan dari lemari. Tiba-tiba saya menyadari bahwa ternyata kain-kain itu membentuk suatu formasi!!

Subhanallah….astaghfirullah…!! Apa yang baru saja saya lakukan? Ia tadi begitu gembira berkreasi dengan kain-kain itu dan tiba-tiba saya menghentikannya dengan kemarahan dan melukai hatinya? Masya Allah…

Bagaimana jika setelah ini ia berhenti bereksplorasi?

Bagaimana jika ia tidak mau lagi berkreasi karena takut dimarahi?

Padahal seorang anak akan berekspresi dan bereksplorasi dengan maksimal jika ia merasa aman….

Astaghfirullah…..ampuni hambaMu ini Ya Allah… Semoga Engkau melindunginya dari pengaruh buruk kesalahan umminya………..

Tuesday, March 21, 2006

Buat Yang Pengen Dapet Free Video IPod.....

Buat yang pengen dapet gratis, klik disini.....

Sunday, March 19, 2006

PENANTIAN TOILET TRAINING…..

Bulan februari kemarin Iffah genap berusia 3 tahun. Saat itu sebenarnya saya sedikit kuatir karena dia masih juga pipis di celana dan masih langganan popok sekali pakai alias pampers. Saya sendiri sudah mengajari untuk bilang kalo kebelet pipis sejak usia 1 tahun lebih. Itu artinya sudah satu tahun lebih latihan belum juga berhasil, walaupun tidak gagal sama sekali. Teman-teman punya pengalaman rentang waktu yang berbeda-beda ketika mengajari anak mereka pipis di tempatnya. Ada yang bilang, “Ah.. satu bulan juga sudah bisa…”. Ada juga yang bilang dua sampai tiga bulan. Tapi sepertinya tidak ada yang sampai satu tahun seperti kami.. (atau ada ?).
Sebenarnya antara usia 2 sampai 3 tahun, kadang-kadang dia sudah bisa ‘lapor’ kalo kebelet pipis, tetapi dengan perbandingan lebih rendah daripada ngompolnya. Jika dalam sehari 7 kali pipis, paling cuma sekali yang pipis di kamar mandi, sisanya bisa ditebak, jadi tugas kain pel… Untungnya di usia segitu dia sudah bisa ‘freeze’, kalo sedang ngompol. Soalnya kalo sudah ngompol pasti saya yang panik, “Diam disitu! Diam disitu!”, sambil sibuk cari kain pel (maksudnya sih supaya najisnya nggak kemana-mana…). Hasilnya… kalo telat nyuci sehari aja, pasti besoknya anak-anak sudah kehabisan celana… Apalagi kalo hujan, pasti tugas ‘toileting’ ini sudah digantikan oleh pampers…
Tapi alhamdulillah penantian itu ada ujungnya juga. Beberapa minggu lewat dari ‘3 tahun’nya, Iffah sudah mulai meninggalkan popoknya, alias mau pipis di tempatnya. Subhanallah, rasanya benar-benar karunia yang luar biasa. Tiga tahun dia langgangan pampers, selang-seling dengan popok kain, sekarang paling nyuci celananya hanya 3 atau 4 biji sehari. Ngirit tenaga plus biaya…he..he..
Anyway, Allah memberi saya banyak hikmah dengan ‘penantian’ ini. Yang pasti belajar sabar adalah salah satu hikmah menjadi orang tua. Sabar mengurus buang air kecil dan besar seorang anak adalah bagian kecil dari ‘kue’ kesabaran orang tua. Mendidik sesuai perkembangannya adalah ‘kue’ yang lebih besar dimana sering kali kita orang tua begitu sibuk dengan obsesi kita sendiri mengenai anak-anak hingga melupakan bahwa mereka bukan kita. Bahkan setiap anak mempunyai perkembangan yang berbeda-beda yang memerlukan perhatian setiap orang tua.
Bagaimanapun juga, buat para ibu yang anaknya belum ‘toilet trained’, jangan putus asa karena saatnya pasti tiba……

Saturday, March 04, 2006

TRAINING "THE BEST INSTALLER FOR CHILDREN"


Anak Adalah Asset Yg Sangat Berharga
Jangan Sampai Karena Kesalahan Kita Mendidik,
Menjadikan Mereka Dan Kita Sengsara Di Dunia
Dan Menderita Di Akherat Nantinya…..

YG ANDA DAPATKAN DARI PELATIHAN INI :
- Apa Yg Perlu Kita Installkan Pada Anak & Bgm Caranya?
- Memahami 4 Karakter Anak Shg Kita Paham Pola Mendidiknya
- Menjadi Orang Tua Yg Persisten Dlm Mendidik Anak
- Menginstall 8 kecerdasan
- Menginstall EMAS-I
- Kapan Waktu terbaik dalam menasehati anak?
- Cara Menjadikan Anak Sopan Pada Ortu Dan Baik Pada Sesama
- Meningkatkan Semangat Belajar Anak
- Menjadikan Anak Punya Kedewasaan Bersikap
- Mengembangkan Bakat Anak
- Menyeimbangkan Kecerdasan Otak Kanan Dan Otak Kiri Anak (SENAM OTAK)
- Bagaimana Menghukum Anak
- Mengenal Pencemar-Pencemar Akhlaq

SANGAT COCOK BAGI ANDA PARA GURU, DOSEN,
ORANG TUA, TRAINER DAN PARA PRAKTISI PENDIDIKAN
(ATAU YG MASIH CALON).
DITINJAU DARI BERBAGAI SISI : SPIRITUAL, PSIKOLOGI, SOSIAL
DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

DIPANDU OLEH SEORANG TRAINER YG…...
- Telah Memberi Pelatihan “SPIRITUAL FOR SUCCES LEVERAGE” Pada Belasan Ribu Peserta Dari Beberapa Instansi (SD-SMA, Kampus, Dan Instansi/Perusahaan di JAWA-PALEMBANG-MAKASSAR) Sejak 1997-Sekarang
- Dosen UWG Malang (2004)
- Pemateri On Air “BERSIHKAN HATI” Radio Kosmonita Malang (2005)
- Pemateri “MAJELIS MUHASABAH” Malang-Makassar (2005-Sekarang)
- Konsultan TK-SMP Islam Terpadu Al Insyirah Makassar (2006)
- Penulis Buku ORGANISASI DAKWAH vs DAKWAH ORGANISASI


PELAKSANAAN :
HARI/TGL : KAMIS / 30 MARET 2006
JAM : 08.00 - 12.00 WIB
TEMPAT : ERAMEDIA ISLAMI (Jl. Sukarno Hatta – Malang / utara jembatan soekarno hatta )
FASILITAS : SNACK + DRINK

PENDAFTARAN:
SEBELUM TGL 20 Maret 2006 Rp 20.000,- / peserta
TGL 21 - 28 Maret 2006 Rp 25.000,- / peserta


Tempat pendaftaran:
Ø Toko Buku Eramedia Islami, Jl. Sukarno Hatta Malang (depan Poltek Baru)

Contact Person:
☺ Samsul Bahri (0341 – 7781425)
☺ Syukri (0856 356 8537)
Mustika (0341 – 479787)

Friday, January 27, 2006

Kiat Manghadapi Anak Temper Tantrum – Ujian Kesabaran Bagi Orang tua

Menghadapi anak 2-3 tahun memang benar-benar menguji kesabaran. Seorang pakar psikologi mengatakan bahwa di usia ini memang usia "semrawut" – melelahkan dan menghabiskan kesabaran. Ego anak sedang tinggi-tingginya. Bertemu teman sebaya seperti bertemu "teman berkelahi".
Iffah anak saya, yang Februari ini berusia 3 tahun, sempat benar-benar menguras habis kesabaran saya. Setelah terkena infeksi dan tidak masuk sekolah (playgroup) sekitar hampir 3 minggu, dia ‘mogok’ ke sekolah. Setelah dibujuk-bujuk oleh gurunya, akhirnya mau juga dia masuk. Tetapi apa yang terjadi? Bisa dibilang perang dunia mungkin. Lama tidak berinteraksi dengan teman-teman sebaya –karena di rumah hanya bermain dengan adiknya, saya dan khadimat yang lebih banyak mengalah- di sekolah dia ‘clash’ dengan teman-temannya. Alhamdullilah guru-gurunya memang sudah terlatih menghadapi situasi seperti itu dan begitu telaten mengajari anak untuk ‘berbagi’ sehingga amarahnya bisa diredam.
Tidak berhenti sampai disitu karena ternyata di rumah dia "mengamuk". Hal kecil saja yang tidak sesuai dengan keinginannya dia bisa menangis meraung-raung, bergulung-gulung dan memukuli siapa saja di dekatnya. Awalnya saya tidak paham apa yang sedang terjadi dengannya, saya hanya merasa tangisannya benar-benar membuat sakit telinga dan menjengkelkan sekali. Kalau dia sudah mulai berkelakuan seperti itu, biasanya saya tinggal dia sendirian dan mengerjakan pekerjaan yang lain. Kadang-kadang ketika emosi saya sudah memuncak, saya lebih memilih untuk berbaring dan memejamkan mata. Seperti sabda Rasulullah SAW bahwa jika kita ingin marah, kalau kita sedang berdiri maka duduklah, jika sedang duduk maka berbaringlah, itulah yang coba sedang saya lakukan. Pernah di tengah malam dia mengamuk seperti itu sampai tetangga ikut keluar rumah. Pernah juga dua kali saya begitu tidak tahan mendengar tangisannya sehingga saya tepuk mulutnya. Sekali dia diam tetapi kali berikutnya bertambah keras tangisnya (belakangan saya tahu tindakan ini sebaiknya dihindari...tidak baik untuk psikologi anak).
Akhirnya suatu hari saya baca di Jawa Pos tentang tingkah laku seperti ini yang ternyata disebut Temper Tantrum. Alhamdulilllah akhirnya dapat pencerahan juga. Sebenarnya materi ini pernah saya baca sebelumnya, tapi karena saya merasa anak saya tidak seperti itu jadi lewat begitu saja dari ingatan saya. Biasalah, kadang-kadang muncul pikiran "Ah, bukan urusanku" atau "bukan anakku". Padahal kalau sudah benar-benar mengalami baru kalang kabut. Sebenarnya walaupun anak kita tidak mengalami, ilmu yang diperoleh pasti juga bermanfaat entah untuk anak kita yang lain ataupun untuk orang tua yang lain.
Menghadapi anak temper tantrum ada kiat tersendiri. Yang pertama kita sendiri jangan sampai panik. Tetap tenang walaupun dia "kambuh" di mall, swalayan atau tempat umum lainnya. Kalau di tempat umum, peluk dia walaupun pasti berontak. Jangan terlalu keras memeluk asalkan dia berada dalam dekapan kita. Jika di rumah biarkan dia bergulung-gulung sesukanya tapi tetap harus kita awasi jangan sampai dia melukai dirinya sendiri. Jangan tinggalkan dia karena dia akan merasa tertolak. Temani sampai dia capek dan mereda. Yang terpenting seberapapun hebohnya dia bertingkah, jangan menuruti apa kemauannya karena dia akan menyimpulkan bahwa kalau dia bertingkah seperti itu kemauannya akan dituruti oleh orangtuanya. Setelah reda, beri pengertian.
Saya sendiri akhirnya mencoba cara tersebut. Ketika anak saya mulai tantrum, saya biarkan dia bergulung-gulung sesukanya. Ketika sudah mulai agak reda dan mau duduk, saya pandangi matanya dan mohon kepada Allah untuk memberinya ketenangan. Setelah benar-benar reda, saya peluk dan beri dia pengertian bahwa jika dia menginginkan sesuatu, cukup mengatakan dengan cara baik-baik dan tingkah seperti itu bukan tingkah laku yang baik. Setelah itu biasanya dia minta maaf. Alhamdulillah cara ini berhasil dan dia sudah tidak pernah temper tantrum lagi.
Memang tidak mudah menjadi orang tua, tetapi akan jauh lebih sulit jika kita menjalaninya tanpa ilmu. Biasanya yang terjadi adalah anak yang jadi korban. Tentunya kita tidak ingin menjadikan anak kita generasi yang lemah dan salah asuhan kan…
Semoga bermanfaat….