Sunday, December 25, 2011

Kultwit Ust Salim A Fillah tentang Natal

Karena pembahasan kali ini tentang Natal, kultwit yang biasanya saya copy ke kult-twitt.blogspot.com, kali ini saya copy ke blog pribadi saya.
Saya suka bagaimana Ust. Salim membahas ini, karena bahasa yang digunakan indah sekali. Semoga bermanfaat.

Ada kesalahfahaman. Di teks Fatwa MUI; yang haram adalah PERAYAAN NATAL BERSAMA, bukan ucapan selamat;
Sayang sekali; banyak yang tak membaca teks Fatwa MUI; lalu mengharamkan atas nama mereka apa yang tiada di teks; atau terlanjur memaki..
1. ini, terkenang ujaran Allahu yarham KH Abdullah Wasi'an; "Saudara-saudaraku Nashara terkasih, beda antara kita tidaklah banyak."
2. Wasi'an: "Kalian mengimani Musa, juga 'Isa. Kamipun sama. Tambahkanlah satu nama; Muhammad. Maka sungguh kita tiada beda.
3. Wasi'an: "Kalian imani Taurat, Zabur, & Injil. Kamipun demikian. Tambahkan Al Quran, maka sungguh kita satu tak terpisahkan."
4. Sungguh adanya kerahiban jadikan kalian lembut hati & dekat pada kami; sementara Yahudi & musyrik musuh terkeras kita. (QS 5: 82).
5. Tapi mungkin memang sudah tabiat 'aqidah, satu sama lain tak rela jika kita tak serupa dalam agama secara sepenuhnya. (QS 2: 120).  
6. Bagaimanapun, selama kita tak saling memerangi & usir-mengusir tersebab iman, tak terlarang kita saling berkebajikan. (QS 60: 8).  
7. Maka inilah kita mencari titik singgung iman demi kebersamaan; itulah pengakuan ke-Ilahi-an Allah tanpa persekutuan. (QS 3: 64).  
8. Tetapi kami insyafi sepenuhnya, yakin di dada tak bisa dipaksakan. Kami hormati segala nan tak bisa dipertemukan. (QS 109: 6).  
9. Dalam keberbedaan itu, izinkan kami tetap mencintai 'Isa & Maryam, meski kami tak bisa memohon kalian mentakjubi Muhammad.  
10. Izinkan jua kami, membaca dengan berkaca-kaca betapa indah Surat dalam Quran yang berjudul Maryam. Gadis tersuci sepanjang zaman.  
11. Najasyi Habasyah & Uskup-uskupnya, juga para Patriarkh Najran menitikkan airmata, dibacakan Surat Maryam. Berkenankah kalian jua? 
12. Ini sungguh bukti bahwa Allah, Nabi, & Al Quran kami mengajarkan pemuliaan nan mengharukan pada Maryam & 'Isa yang tiada duanya.  
13. Termuliakanlah 'Isa dengan penciptaan & kelahiran nan ajaib yang bagi kami begitu agung sebagaimana penciptaan Adam. (QS 3: 59).  
14. Termulialah 'Isa nan bicara dalam buaian. Salam sejahtera baginya di saat lahir, kelak diwafatkan, & nantinya dibangkitkan. (QS 19: 33)
15. Saudara Nasrani terkasih; kami mencintai 'Isa, Nabi & RasulNya. Ruh & kalimatNya, yang ditiup-tumbuhkan dalam rahim suci Maryam.  
16. ini, kalian rayakan kelahiran 'Isa yang agung; tapi bagi kami tanggal 25 Desembernya agak membuat terkerut dahi bertanya-tanya.
17. Sebab Maryam nan sungguh berat ujiannya itu bersalin di saat kurma masak penuh tandannya. Kemungkinan itu Maret, bukan Desember.  
18. Maafkan jika menyinggung hati, tapi sungguh telah ditulis para Sejarawan, 25 Des itu hari kelahiran Janus & Mitra, Dewa Matahari.  
19. Sungguhpun ingin rasanya syukuri lahirnya Rasul Ulul 'Azmi nan teguh hati; 'Isa, agak tak nyaman hati kami dengan hari pagan ini.  
20. Sayangnya, hampir seluruh gereja sudah menyepakatinya, sampai seorang Sejarawan memelesetkan 'Son of God' sebagai 'Sun of God'.  
21. Itulah awal-awal yang membuat kami berat hati untuk ucapkan Salam . Ini harinya Janus & Mitra. Bukan harinya 'Isa, kawan terkasih.
22. Tentu tradisi ribuan tahun dengan salju & cemara, pohon sesembahan pagan Eropa itu tak bisa kami paksa untuk diubahkan seenaknya.  
23. Tinggal kini, dalam hasrat hati tuk membalas penghormatan yang kalian berikan di 'Idul Fitri & Adhha, kami kan simak para 'ulama.  
24. Sungguh, agama ini memerintahkan untuk membalas tiap pemuliaan dengan penghargaan yang lebih baik, minimal senilainya. (QS 4: 86)  
25. Yang disepakati para 'ulama atas keharamannya adalah keterlibatan dalam segala yang bernilai ritual & ibadah. Pun jua Fatwa MUI.  
26. Jika keterlibatan dalam kegiatan nan bersifat ibadah & ritual disepakati haramnya, para 'ulama ikhtilaf pada soal ucapan selamat.
27. Yang membolehi selamat al Dr. Musthafa Az Zarqa, Dr. Yusuf Al Qaradlawy; menyebut tahniah tak terkait dengan ridha atas 'aqidah.
28. Tahniah , kata keduanya; bisa menjadi da'wah sebagaimana Ibrahim bicara tentang tertuhannya bintang, bulan, mentari. (QS 6: 77-83)
29. Oh iya, QS 6: 77-83 TIDAK berkisah tentang 'Ibrahim Mencari Tuhan', tapi 'Ibrahim Berda'wah', demikian ditegaskan Al Qurthuby.  
30. Maka tahni-ah yang diikuti komunikasi intensif sebagaimana dilakukan Ibrahim pada penyembah bintang, bulan, mentari adalah indah.
31. Dr. Abdussattar memberi catatan kemubahan tahni-ah ini dengan kehati-hatian memilih diksi. Doa menuju hidayah lebih dianjurkan.
32. Adapun Al 'Utsaimin, Lajnah Fatwa KSA, dll cenderung mengharamkan tahni-ah tersebab hal itu sama dengan meridhai 'aqidah keliru.
33. Jadi ikhtilaf 'Ulama terkait tahni-ah ini ada di ranah pemaknaan kalimat ucapan tersebut. Masing-masingnya lalu mengajukan dalil.
34. Ulamapun berfatwa sesuai konteks di seputarnya, tentu ada perbedaan lingkungan sosial nan melatarbelakangi fatwa nan tak sama.  
35. Lajnah Fatwa KSA&Al Utsaimin menjawab di negeri yang nyaris tiada Nasrani. Al Qaradlawy&Az Zarqa berfatwa tuk masyarakat majemuk.  
36. Bagaimana sikap atas beda fatwa ucapan ? Kata Asy-Syafi'i, Al Khuruj minal Ikhtilaafi Mustahabb: keluar dari selisih itu disukai.
37. Dengan jernih hati & mengukur kapasitas diri, kita bisa mempertimbangkan kedua-duanya. Ada keadaan-keadaan yang harus dicermati.  
38. Ikhtilaf ahli ilmu insyaaLlah menjadi kemudahan bagi kita untuk beramal yang tak sekedar benar, melainkan juga tepat & cerdas.  
39. Akan ada yang menghajatkan fatwa Al Qaradlawy & Az Zarqa, al; di wilayah muslim minoritas, keluarga majemuk nan erat hubungan dll  
40. Akan ada juga yang hajatkan fatwa Al 'Utsaimin pada posisi memelihara 'izzah agama. Misalnya Raja KSA sebagai Khadimul Haramain.  
41. Kata Abu Hanifah; yang terpenting BUKAN mengamalkan pendapat kami atau tidak. Melainkan mengetahui bagaimana kami menetapkannya.  
42. Dan adalah dosa; mengatasnamakan 'ulama tuk haramkan sesuatu; padahal mereka tidak; cermati misalnya Fatwa MUI ini:  
43. Mengamalkan atau tak mengamalkan; jauh lebih ringan dari soal menghalalkan & mengharamkan; karena ia adalah haq Pembuat Syari'at.  
44. Sebab itu; para 'Ulama mengistilahkan beda pendapat Fiqh dalam dimensi SHAWAB (tepat) & KHATHA' (keliru), bukannya HAQ & BATHIL.  
45. Maka dengan ilmu memadai, mari beramal terbaik bagi iman kita pada Allah, bagi misi kita sebagai ummat terbaik di tengah manusia.  
46. Demikian bincang . Semoga tak kecewa karena jawabnya tak satu. Sebab Salim, terlalu bodoh untuk lancang mentarjih ikhtilaf Ulama;)
47. Maafkan sejak tadi bincang ini terjeda-jeda; karena qadarauLlah sedang fakir sinyal; juga tadi tengah menyampai materi di Jambi:)
 

Saturday, November 12, 2011

Alhamdulillah, Menulis Lagi

Rasanya sudah lama sekali saya tidak menulis. Apalagi mengupdate blog ini. Terakhir update blog ini bulan Juli 2010. Itu berarti setahun lebih saya tidak mengupdate blog ini. Setahun terakhir inipun saya cuma menulis di http://sehatdanharmonis.wordpress.com, tempat saya membuka lapak. Itupun tidak rutin. Sama sekali tidak SEO seperti yang diajarkan guru internet marketing saya. Mungkin karena itulah dagangan saya tidak begitu terkenal. Laku sih, tapi tidak super laris seperti toko baju saat menjelang lebaran.

Sebenarnya saya suka menulis. Bukan cuma suka, saya cinta menulis. Ketika SD saya sudah bisa bikin cerpen. Sayangnya cerpen itu tidak pernah saya kirim kemana-mana, bahkan tidak ada orang lain yang membacanya. Dan setelah masuk SMP, saya tidak pernah menulis cerpen lagi. Saya sudah lupa isinya. Cerpen itu juga sudah hilang entah kemana karena kami berpindah-pindah rumah beberapa kali sejak itu. Tapi cerpen itu sangat bermakna bagi saya, karena dari situ saya tahu, bahwa sebenarnya saya bisa menulis. Hal itu sangat berarti, karena sejak kecil saya merasa tidak punya kemampuan apa-apa. Di sekolah biasa-biasa saja, di rumah pun tidak ada yang istimewa.

Passion untuk menulis saya rasakan kembali ketika kuliah. Tapi saya tidak ingat waktu itu saya sempat menelurkan tulisan diluar tugas kuliah atau tidak. Yang saya ingat, waktu kuliah saya suka sekali menulis surat. Selepas SMA saya dan teman-teman rutin berkirim surat. Dan surat saya selalu panjang.

Ketika berumah tangga dan mempunyai anak, saya mulai menulis tentang pendidikan anak. Sebagian saya post di http://mustikadh.multiply.com. Selain itu, saya juga belajar menulis RPG (Role Play Game) di http://indohogwarts.co.nr, sebuah forum Role-Playing Games berbasis teks dengan menggunakan bahasa Indonesia, dan bersetting di Hogwarts. Sangat menyenangkan sebenarnya, tapi ketika mulai merasakan 'addict', saya sadar sudah saatnya berhenti, atau kehidupan nyata saya bisa berantakan. Berat sekali awalnya (dari situ saya bisa memahami, mengapa orang yang tergantung pada narkoba begitu sulit berhenti), tapi harus dilakukan. Bahkan sampai sekarangpun saya masih merasakan kerinduan untuk kembali ikut bermain disana. Tapi keinginan tidak harus selalu diikuti, bukan?

Kata orang menulis berbanding lurus dengan membaca. Supaya suka menulis, orang harus suka membaca. Dan ini saya rasakan betul kebenarannya.
Ketika saya sibuk dengan pekerjaan rumah tangga dan bisnis, hampir dipastikan saya tidak sempat membaca. Dan kalau sudah begitu, pasti menulis juga sulit. Tapi ketika rajin membaca, ide-ide tulisan bermunculan dengan sendirinya. Dan buat saya, selalu ada momentum untuk hal ini.
Sudah lama saya tidak mempunyai waktu untuk membaca, selain membaca koran -itupun paling satu atau dua tulisan saja dan jarang-jarang. Tapi alhamdulillah, Allah memberi saya bayi mungil yang harus disusui beberapa kali dalam sehari, yang artinya saya mempunya waktu 'break' dari aktivitas harian yang tidak ada habisnya. Disaat menyusui itulah saya gunakan untuk membaca, terutama jika bayi saya menyusu sambil tidur. Yang memudahkan, saya bisa membaca dari HP, membaca tulisan-tulisan para GURU melalui blog dan web mereka. Betapa teknologi sangat membantu :D.

Keinginan saya untuk menulis blog lagi muncul karena membaca tulisan Pak Dahlan Iskan di http://dahlaniskan.wordpress.com. Tulisan beliau begitu terbuka, apa adanya dan sangat inspiratif. Terutama proses perjalanan 'Ganti Hati'nya itu. Terlihat sekali passionnya untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman disitu. Dan dari situ saya pun berpikir, mungkin ada pula cerita saya yang bisa dibagi dan mungkin diambil hikmah oleh orang lain. Jadi, kenapa saya tidak mulai menulis lagi?