Sunday, July 11, 2010

MENGAPA KITA HARUS MEMPERJUANGKAN PALESTINA?

Hari ini, 10 Juli 2010, Malang kedatangan tamu istimewa, Bu Santi Soekanto dan suaminya, Pak Dzikrullah, relawan Freedom Flotilla. Sebenarnya saya berniat merekam dengan mp3 sehingga bisa upload disini dan teman-teman bisa mendengarkan secara langsung, tapi apa daya Allah berkehendak lain, mp3 gagal merekam. Jadi saya bikin summary aja, semoga masih banyak yang saya ingat.

Banyak diantara kita, masyarakat internasional umumnya dan kaum muslimin khususnya, yang belum mengetahui dan memahami mengapa banyak orang begitu getol membela Palestina. Ada orang yang menganggap, urusan Palestina adalah urusan dalam negerinya sendiri, ada juga yang mengira, urusan Palestina adalah gontok-gontokan, rebutan tanah antara Israel dengan Palestina, yang orang luar tidak perlu ikut campur. Dan lebih banyak lagi yang mengatakan, urusan dalam negeri kita masih banyak, tak perlu sibuk mengurusi negeri orang. Bahkan ada pula yang sendika dawuh dengan Amerika, mengatakan bahwa Israel hanya mempertahankan diri ketika menyerang Palestina.

Inilah yang sebenarnya terjadi:
Sebelum tahun 1946, tanah yang berada diantara Laut Merah, Syria, Mesir, Yordania, yang sekarang jika kita membuka altas dunia yang muncul adalah kata “Israel” adalah Palestina. Sebagian besar dihuni oleh bangsa Arab, mayoritas Muslim, kemudian Nasrani, dan hanya beberapa lokasi dihuni komunitas Yahudi. Pada tahun 1946, orang-orang Yahudi tersebut dipersenjatai (oleh siapa? You know who..) dan mulailah gerakan terorisme paling sadis sepanjang sejarah manusia. Mereka membantai orang-orang Palestina, menghancurkan wilayahnya. 500 desa habis, 1200 masjid rata dengan tanah. Tujuannya jelas, menghapuskan Palestina dari peta dunia. Saat itu hanya ada 3 pilihan bagi warga Palestina: mati, melarikan diri --terusir dari negerinya—atau hidup dibawah tekanan Israel. Pada tahun 1948, Israel diakui oleh Amerika, Inggris dan Perancis sebagai sebuah Negara, dengan letak persis diatas wilayah yang dulunya tertera Palestina. Wilayah Palestina hanya tinggal beberapa wilayah saja, seperti Tepi Barat dan Gaza. (Sebenarnya ada slide petanya, tapi saya belum memperolehnya. Semoga Allah memudahkan saya mendapatkan file tadi untuk di upload).

Tidak berhenti sampai disitu, penindasan Israel atas Palestina terus berlangsung sampai hari ini, dan entah sampai kapan. Wilayah-wilayah Palestina yang tinggal sedikit itu semuanya dibangun tembok di sekelilingnya oleh Israel setinggi 8-12 meter, menutup akses Palestina dari luar. Orang tidak bisa masuk dan keluar. Anda bisa membayangkan kota anda dikelilingi oleh tembok tinggi yang anda tidak bisa keluar masuk? Seperti itulah, Palestina adalah penjara terbesar di dunia. Dengan berbagai dalih, Israel memblokade Palestina dari bantuan luar, diamini oleh negara-negara yang merasa dirinya adalah penguasa dunia. Yang menyedihkan, Mesir, satu-satunya negara mayoritas muslim yang berbatasan langsung dengan Gaza, ikut mengamini blokade tersebut. Tapi tidak heran mengingat Mesir adalah Negara Arab penerima bantuan terbesar dari Amerika.

Selain sulit mendapat bantuan dari luar, sumber-sumber air juga tercemar (atau dicemari?) nitrat, yang kandungannya 8-10 kali lipat dari ambang batas, sehingga sangat berbahaya untuk dikonsumsi. Bahkan jika digunakan untuk mencuci alat-alat pun, alat-alat tersebut akan rusak. Bisa anda bayangkan jika rumah sakit tidak bisa mensterilkan alat-alat medisnya? Itulah yang terjadi. Makanan sulit, rumah hancur, air tercemar. Jika air PDAM anda macet, bersyukurlah, nikmati saja. Palestina lebih parah dari itu.

Bukan hanya itu. Selain tembok tinggi yang dibangun Israel (yang menyedihkan lagi, kontraktornya berasal dari Negara-negara Arab), Israel juga menyebar tentara-tentaranya di banyak titik di Palestina. Warga Palestina tidak bisa dengan mudah bepergian kesana kemari di dalam negerinya sendiri tanpa diperiksa oleh tentara Israel. Ibu-ibu harus berjalan berkilo-kilo jauhnya untuk ke pasar, anak-anak ke sekolah pun demikian. Semuanya harus melewati beberapa pos pemeriksaan tentara Israel. Hampir setiap hari ada ibu-ibu yang melahirkan di pos pemeriksaan, karena tidak sempat sampai di rumah bersalin. Laki-laki Palestina bisa setiap saat ditangkap tanpa alasan apapun, dipenjara, diinterogasi dengan kejam, dan tak ada seorangpun orang yang tahu keberadaannya. Tentara Israel bisa membunuh warga Palestina dengan alasan sekecil apapun.

Masih kurang?
Pada saat serangan ke Gaza 2008-Januari 2009, menurut pengakuan seorang panglima Israel di televisi Israel, mereka telah melepaskan tidak kurang dari 1,5 juta kg bahan peledak ke Gaza. Jika penduduk Gaza 1,5 juta orang, maka satu kg bahan peledak disiapkan untuk satu jiwa. Seperempat kg saja sudah bisa membuat badan kita hancur, apalagi 1 kg?

Dan bom-bom itu tidak sembarangan. Bom ditembakkan ke udara oleh tank-tank, meledak di udara menjadi bom-bom kecil yang menyebar kemana-mana, yang masuk ke dalam kulit dan meledak di dalam. Sungguh sangat mengerikan. Paramedis di Palestina mengatakan, mereka belum pernah melihat luka-luka semengerikan itu.

Pada saat itu Israel menyerang Gaza melalui darat, laut dan udara. Mengapa Israel begitu ngotot menyerang Gaza? Karena di Gazalah, pasukan Israel berhasil dipukul mundur pasukan Mujahidin hingga keluar Gaza. Jika Israel tak membungkam Gaza, tak mustahil apa yang mereka kuatirkan akan terjadi: Semangat gerakan perlawanan meluas, dan Palestina mendapatkan wilayahnya kembali.

Israel juga memiliki bom nuklir. Menurut seorang ahli kimia Israel yang membuka informasi ini tahun 1980an, Israel memiliki lebih dari 200 bom nuklir yang 1 bomnya 10 kali lebih dahsyat daripada bom Hiroshima dan Nagasaki. Itu tahun 80an. Bagaimana sekarang? Berapa lagi bom nuklir mereka produksi? Dan tentu saja Amerika menutup mata. Mereka meributkan Iran yang baru akan membuat pembangkit listrik tenaga nuklir, mengancam Korea Utara dan Pakistan, tapi seolah-olah tak tahu simpanan nuklir Israel.

Dari kondisi seperti itu saja kita sudah punya seribu alasan kemanusiaan untuk membantu Palestina. Tapi bagi kaum muslimin, ada alasan yang lebih mendasar untuk melakukannya:

1.Masjidil Aqsha adalah kiblat pertama kaum muslimin. Sebelum Allah menurunkan wahyu kepada Rasulullah SAW untuk menjadikan Ka’bah sebagai kiblat, Masjidil Aqsha-lah kiblat pertama.

2.Palestina adalah tanah suci kaum muslimin. Hampir semua nabi diturunkan di Palestina. Hal ini terbukti dengan banyaknya makam nabi-nabi di beberapa wilayah Palestina.

3.Palestina adalah tanah wakaf kaum muslimin. Abu Bakar Ash-Shidiq membebaskannya dari jajahan Romawi Bizantium, Sholahudin Al Ayubi membebaskannya dari tangan pasukan perang salib.
Tanah wakaf adalah tanah milik seluruh kaum muslimin. Semisal di suatu kampung ada tanah wakaf (yang biasanya dibangun masjid), maka artinya tanah itu adalah milik seluruh kaum muslimin. Begitupun Palestina. Palestina adalah milik kaum muslimin, bukan hanya milik warga Palestina saja.

Sebenarnya masih banyak hal yang ingin saya tuliskan, termasuk tentang kafilah Freedom Flotilla, apa yang terjadi dengan mereka (ada relawan yang berhasil menyembunyikan memory card dari handycamnya sebelum disita Israel, dan kejadiannya ternyata berbeda dengan apa yang dipublikasikan Israel di media), tapi mungkin lain kali InsyaAllah. Semoga summary ini bermanfaat.
Jika dari pemaparan diatas kita masih belum juga tergerak untuk membantu Palestina, mungkin ada yang salah dengan diri kita. Istighfar yang banyak ya…

No comments: